Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan pesat teknologi energi baru telah membawa tekanan besar pada industri mesin diesel, tetapi harus disadari bahwa teknologi energi baru tidak dapat mewujudkan penggantian mesin diesel yang komprehensif untuk waktu yang lama di masa depan.
Mesin diesel banyak digunakan di bidang waktu kerja terus menerus yang lama dan permintaan daya yang besar.Dibatasi oleh perkembangan teknologinya sendiri, energi baru hanya dapat digunakan secara luas di segmen pasar tertentu, seperti bus, kendaraan kota, traktor dermaga, dan bidang lainnya.
Karena kurangnya kepadatan energi baterai lithium saat ini, teknologi listrik murni masih sulit untuk dipopulerkan dan diterapkan di bidang kendaraan komersial berat.Dengan total 49 ton traktor berat sebagai contoh, sesuai dengan kondisi aktual penggunaan pasar saat ini, seperti menggunakan teknologi listrik, kendaraan yang menggunakan baterai lithium perlu mencapai 3000 derajat, bahkan jika sesuai dengan target perencanaan nasional, berat total baterai lithium mencapai sekitar 11 ton, biaya sekitar $ 3 juta, dan waktu pengisian sangat lama, tidak memiliki nilai praktis.
Teknologi sel bahan bakar hidrogen dianggap sebagai arah pengembangan yang memungkinkan di bidang tenaga kendaraan komersial tugas berat, tetapi persiapan, transportasi, penyimpanan, pengisian, dan hubungan hidrogen lainnya sulit untuk mendukung penerapan luas sel bahan bakar hidrogen.Sel bahan bakar akan mencapai tidak lebih dari 20% kendaraan komersial tugas berat pada tahun 2050, menurut Organisasi Energi Hidrogen Internasional.
Pesatnya perkembangan teknologi energi baru secara obyektif memaksa industri mesin diesel untuk mempercepat peningkatan teknologi dan penggantian produk.Energi baru dan mesin diesel akan saling melengkapi untuk waktu yang lama.Ini bukan permainan zero-sum sederhana di antara mereka.
Waktu posting: Jun-10-2021